Kadang. Orang yang kita tunggu-tunggu kabarnya, yang kita ingat-ingat melulu paras wajahnya, malah dialah yang meninggalkan. Tidak tahu jika sedang ditunggu.
Menunggu boleh, asal orang yang di tunggu tau kalau kita sedang menunggu. Tidak mau sia-sia, kan?
Menunggu boleh, asal orang yang di tunggu tau kalau kita sedang menunggu. Tidak mau sia-sia, kan?
hah, urusan tunggu-menunggu dari dulu memang sudah jadi bagian dari urusan perasaan. Ada yang merasa selalu menunggu, paling besar pengorbanannya, kemudian lama-lama menjadi sebal karena merasa tidak ditanggapi, tidak dihargai. Hei, yang minta ditunggu siapa?.
Ada juga yang merasa selalu ditunggu-tunggu, hingga tak sadar yang menunggu telah lelah dan menemukan seseorang yang lebih menghargainya.
Ada juga yang merasa selalu ditunggu-tunggu, hingga tak sadar yang menunggu telah lelah dan menemukan seseorang yang lebih menghargainya.
Kepada yang merasa menunggu, merasa ditunggu, belajar tahu diri itu penting loh :).
-Adelia Rahmah