Selasa, 14 Oktober 2014

Review Hair Tonic Neo Leaf buat rambut rontok

2 komentar
Selamat malam semua!
Sekarang gue lagi masa UTS nih. Ujian Tetep Selaaww. hahaha. Ga selaw kok, tapi kebetulan besok ujiannya lagi kosong. Hari kamis ujian lagi. Jadi boleh lah ya santai-santai dikit. 

Ngisi waktu santai nih, gue mau cerita dikit. Semenjak gue tinggal di Jogja jadi anak kuliahan, rambut gue yang awalnya lebat bgt sampe kalo mau potong rambut pake model yang di tipis-tipisin biar keliatan ga banyak-banyak amat rambutnya, mulai rontok. Awalnya rontok biasa aja, ya ga seberapa banyak. Tapi makin kesini, rontoknya makin menjadi-jadi. Rambut gue jadi tipis tanpa di tipis-tipisin. huhuhu :'(.

Puncak rontok maksimal itu pas gue lagi KKN di Lombok selama kurang lebih 50 hari. Rambut gue rontoknya bayak banget. Ih sedih liatnya. Apalagi tiap abis keramas trus di keringin, trus sisiran. Beuuh, banyak banget. Ada kali 50 helai. Mau nangis rasanyaa :'(

Pulang ke Jogja gue cari-cari solusi rambut rontok. Liat-liat di instagram, katanya pake samphoo Mane n Tail itu bagus buat rambut rontok. Oke gue coba make Mane n Tail. Alhamdulillah rontoknya berkurang. tapi ga seberapa signifikan, rontoknya tetep ada dan lumayan, tapi ga sebanyak waktu KKN. Trus gue googling cari-cari apaan yang bagus buat rambut rontok. Ketemulah hair tonic Kaminomoto yang di jual di Century atau Guardian. 

Besoknya langsung gua samperin century di Superindo Jakal. Mau beli hair tonic Kaminomoto. Eh ternyataa.. yang jual hair tonic Kaminomotonya cuma di Century Amplaz, that's mean jauh banget kalo mau kesana. Trus mbak-mbaknya nyaranin buat make hair tonic Neo Leaf, katanya bagus juga. Pelanggannya sih belum terlalu banyak, soalnya dia lebih mahal dari Kaminomoto.

Yah gue agak ragu gitu sih, beneran ga nih bakal ampuh. "Beneran ga nih mbak? Kalo ga ampuh balikin lagi ya mbak". Mbaknya ketawa, bilang ada satu pelanggannya yang suka banget make hair tonic Neo Leaf ini. Kata pelanggannya itu rambut rontoknya berkurang. Yaudah, dengan bismillah gue beli dah itu hair tonic. 

Pertama kali make. 
Wah enak banget. Dingin gitu di kulit kepala, adem. Trus wanginya enak juga, seger, ga bau jamu-jamuan gitu. 

Seminggu pake.
Rontoknya berkurang. Seneng yeey. Alhamdulillah.

Dua minggu pake.
Rontoknya makin berkurang dan mulai ada rambut-rambut kecil tumbuh gitu. seneng deh.

Gue baru make dua minggu lebih dikit sih. Tapi hasilnya alhamdulillah udah memuaskan. Ntar gue review lagi kalo udah sebulan atau dua bulan pemakaian. 

Bagus kook. Boleh di coba buat yang punya masalah rambut rontok. Gue kemarin beli di century harganya Rp 232.000 tapi insyaallah sebanding kok dengan khasiatnya. Khasiatnya baru keliatan setelah seminggu dipake.

fotonya


Yaudah gitu dulu deh. Semoga bermanfaat.
Timakaciii :3

Salam rambut sehat dan kuat!

Yogyakarta
October, 14th 2014


Adelia

Jumat, 30 Mei 2014

Mie Goreng Gaga 100 extra pedas Enak!

6 komentar
Halo selamat pagi semuanya!
Kita berada di penghujung bulan Mei, dimana semua mua yang ada muka bumi ini menyusut dan mengering termasuk dompet. hiks ( Ya Allah pengen cepetan kerja biar bisa foya-foya. Foya-foya dalam ibadah juga maksud hamba Ya Allaah  ).

Hari kamis kemarin libur dan itu tandanya teman-teman yang rumahnya sekitar jawa bisa pulang mudik sampe hari minggu. Tinggalah saya perantau dari pulau seberang yang ga pulang . Untungnya saya punya teman yang sama-sama ga pulang. Praja!. Tapi dia lagi sakit flu, badannya panas. Kasian banget .

Karena kondisi Jogja yang sepi, ga ada yang ngajak makan ini saya awalnya uring-uringan kelaparan. Belom sarapan sampe jam 12. Tiba-tiba inget masih punya mie instan. Aha! masak mie! cemerlang sekali ide saya *telat banget*.

Yang saya masak adalah mie goreng gaga 100 extra pedas . Awalnya ngira mie ini bakalan biasa aja rasanya, yah standar kayak mie-mie instan yang ngakunya pedas padahal ga pedas. Dapet rekomendasi mie ini juga dari Praja, dia bilang enak. Yaudah deh ikutan beli.

Dan ternyata.... mie nya... Enak bangeeet .

Ga tau ini efek laper banget atau mienya emang enak. Pedesnya berasa! ga bokis.
Buat kalian pecinta mie instant, inget! jangan sering sering makan mie! sebulan sekali aja makan mie nya. Mie itu ga bagus, inget yaaa . Buruan cobain Mie Goreng Extra pedasnya Gaga 100 yaa! pasti nagih deh.

dah fellas!

May, 31st 2014. 11.55
Adelia Rahmah


Sabtu, 22 Februari 2014

Kemah Kerja 2014

0 komentar
Akhirnya punya kesempatan untuk mengabadikan kemah kerja dalam tulisan. Setelah kemarin-kemarin sibuk dengan laporan kemah kerja dan kebetulan sekarang Jogjakarta sedang terkena dampak meletusnya Gunung Kelud. Hujan Abu setebal kurang lebih 2cm menyelimuti Jogja sejak tengah malam tadi. Pertama kali tau jam 5 kurang, dari Akak yang bilang kalau dia tidak jadi senam pagi karena hujan abu. Lebih kaget lagi ketika melihat langit pukul 7 pagi masih gelap keorenan dan atap-atap rumah semuanya sudah di selimuti abu.

Kebetulan tadi malam aku menginap di kosan Praja, karena sepulang belanja bersama papa dan Praja tadi malam, kosan ku sudah di kunci. Jadilah pagi dengan hujan berabu ku hanya diisi dengan menonton tv dan bermain flappy bird bersama Yosan dan Praja. Sampai akhirnya kami kelaparan dan memutuskan untuk makan di burjo palm kuning dekat kosan.

Oh ya, balik ke cerita Kemah Kerja *fokus fokus*

Kemah Kerja 2014 berlangsung selama 13 hari. Kami angkatan 2011 berangkat pada hari Senin, 27 Januari 2014 dan pulang pada hari Sabtu 8 Februaru 2014. Lokasi Kemah Kerja 2014 adalah Desa Sendangsari, kecamatan Pengasih, Kulon Progo. Kami menginap di Asrama Dharmais, desa pengasih. Suasana asrama cukup kondusif. 5 orang perkamar dengan luas kamar sekitar 4x8 m, menu catering yang enak, jumlah kamar mandi yang banyak, ada sumur tempat mencuci pakaian, ada laundry 100m dari asrama, swalayan juga sekitar 100m dari asrama, tidak seperti yang ku bayangkan sebelumnya, ternyata desa sendangsari lebih maju dari yang ku pikirkan.

Hari pertama adalah pembagian lokasi pengukuran dan kami (kelompok 2) mendapatkan lokasi pengukuran 14. Lokasi yang cukup jauh dari asrama, sekitar 500 m untuk ke titik poligon terdekat. Di hari pertama juga kami melakukan orientasi, survey peta, dan penentuan titik poligon. Karena medan yang sulit pada lokasi kami, maka kami menggunakan 13 buah titik poligon sebagai titik kerangka. Luas daerah sekitar 3,5 hektar dan harus jadi peta topografinya dalam 10 hari. Fiuh, sudah terbayang betapa lelahnya hari-hari kami kedepan.

Hari kedua, ketiga, dan keempat adalah pengukuran kerangka kontrol vertikal dan horizontal. Untuk KKH menggunakan pengukuran dua seri rangkap dan KKV menggunakan metode trigonometris menggunakan total station. Hambatan pada pengukuran biasanya karena cuaca yang kebetulan saat ini sedang musim penghujan dan harus menghentikan pengukuran ketika hujan turun. Hambatan lain adalah ketika anak2 kecil dari warga desa yang tertarik, bukan hanya tertarik melihat namun mereka juga mengganggu dengan menembaki kami menggunakan pistol air mainan.Untungnya aku tidak pernah mereka tembah. fiwh.

Hari keempat kelima, keenam, ketujuh, kedelapan adalah pengukuran detil. Detil di lokasi 14 kebanyak vegetasi rapat. Karena itu kami memperbanyak pengukuran titik spotheight agar nanti detil kontur terlihat bagus. Kami sempat diberi wedang jahe, gorengan, dan pisang dengan warga di dekat lokasi pengukuran. Padahal baru tadi malamnya Pak Untung mengatakan untuk selalu ramah kepada warga, boleh jadi warga berkenan untuk memberi wedang jahe. Eh, di kasih wedang jahe sungguhan.

Kegiatan kami mulai pukul 08.00 dan selesai pada pukul... yah se-selesainya. Kadang jam setengah 5 sudah selesai, kadang jam 6 sudah selesai, atau kadang jam 6.30 kami baru selesai melakukan pengukuran. Kemudian mandi dan makan, disela-sela waktu itu kami menyempatkan untuk mendownload data dan memasukkannya ke surpac. Melihat adakah kejanggalan pada hasil ukuran kami. Setelah itu ada briefing  bersama dosen pembimbing jam 8 malam sampai kurang lebih jam 10. Baru kemudian kami melanjutkan pekerjaan di kamar masing-masing.

Begitu kegiatan kami berlangsung. 12 hari dan makin hari makin pusing. huh

Hari ke sembilan, sepuluh, sebelas, adalah hari penggambaran dan editing peta, menggunakan software surpac. Untungnya penggambaran dan editing peta tidak se-hectic saat pengukuran. Kami melakukan penggambaran dan editing peta di kamar masing-masing.

Hari ke duabelas adalah uji peta. Ukuran pada peta di uji kebenarannya, apakah sama dengan keadaan aslinya atau tidak. Uji peta juga menilai kelengkapan detil peta dan kebenaran gambar kontur. Salah satu anggota kelompok kami, yaitu Iyal ditukar dengan Afzal sebagai penunjuk posisi reflektor didirikan.

Dan tiba lah kami pada malam penghujung kemah kerja 2014. Malam terakhir bersama dosen pembimbing. Berakhir sudah penderitaan membawa alat berat setiap hari sejauh 1 km, sentering, panas-panasan, hujan-hujanan, kotor-kotoran, bau, keringat, berakhiiiir. :')

Aku, Naveda, dan Joshua sempat memberikan kata sambutan mengenai suka-duka selama KK, hal yang paling menyenangkan di kemah kerja, yang paling tidak disukai, yang paling sering dilakukan, yang membuat berbeda dengan ketika di kosan atau di rumah, tentang pengalaman yang di dapat, ilmu, dan semua keluh kesah tentang kemah kerja 2014 yang disambut dengan gelak tawa teman-teman 2011 sekalian :').

Aku tidak akan lupa dengan Pengasih, Sungai Serang, Tahu KFC di depan sawah, anak-anak desa (Saviur, Toha, Shidiq, Rafi, Fairuz, Eka, Tasya, dll), geblek dan tempe benguknya, bakso dekat jembatan, Pak Rohmat, Pak Aris, dan Pak Trias sebagai pembimbing KK kelompok 14, nasi bungkusnya, lauk tempenya, salah kamar mandi, dan... semua tentang sendangsari.

Jogjakarta, 15 Februari 2014


Adelia Rahmah

Selasa, 21 Januari 2014

H- berapa dari Kemah Kerja

0 komentar
Sudah dua hari ini aku mengikuti 'penyegaran' untuk kemah kerja minggu depan. Seperti namanya, 'penyegaran', hanya untuk me refresh materi-materi mengenai pemetaan yang telah kami pelajari. Materi pertama tentang jaring kontrol horizontal oleh Bapak Aris. Siapa yang tidak kenal beliau? Kelas yang tadinya ramai seperti pasar kalangan pagi, sekejap senyap ketika Pak Aris masuk. Pak Aris terkenal dengan ketegasannya ketika mengajar. Sebenarnya tidak ada yang perlu di takutkan dari beliau, hanya saja mungkin karena beliau sering melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa dan yang tidak bisa menjawab akan di 'tuntaskan' dengan kata-kata tegas beliau jadi  mahasiswa agak takut-takut dan memilih untuk mencari posisi aman ketika beliau mengajar.

Materi kedua mengenai jaring kontrol vertikal oleh Bapak Bilal dan terakhir tentang pengukuran detil oleh Bapak Untung, daaaan akhirknya pulang! setiap orang di dunia pasti menyukai kata pulang, bukan? kecuali pulang ke pangkuan-Nya mungkin. hehe.

Aku dan Praja sudah sejak perkuliahan tadi membahas ingin berbelanja kebutuhan kemah kerja. Buru-buru kami me- list barang-barang yang hendak dibeli nanti. Mengingat-ingat, masih adakah yang diperlukan, apa lagi yang kurang, jangan sampai ketika sudah di Mirota Kampus kami malah salah fokus membeli yang lain.

 Karena di lokasi kemah kerja, aku dan praja satu kamar, maka kami memutuskan membeli kebutuhan untuk berdua. yang kami list ada beberapa macam obat-obatan, vitamin suplemen, kebutuhan mck, payung untuk kelompok, kertas A3, dsb. Walaupun daftar kebutuhan sudah di list, tetap saja aku salah fokus membeli barang-barang lain. hehe. biasa, cewek. 
Kami sedikit kehujanan ketika pulang dari MK, langsung ngebut ke kosan keburu hujan menjadi lebih deras. 

Masih ada agenda lagi malam ini, rapat pembubaran panitia geodesi minded. Padahal rasanya ingin sekali langsung istirahat dikosan, tidak usah keluar-keluar lagi. Tapi pesannya tertulis jelas untuk wajib datang. Dengan agak sedikit telat aku, Praja, Wiwik, Lidya, dan Ocan yang sebelumnya makan bakmi jawa di pogung baru datang ke KPFT. Kabar baiknya di KPFT ada Mbak Putri. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Dia bercerita banyak hal. Hal-hal yang tidak akan kuceritakan disini tentunya :p. 

Dan sekarang aku sudah berada di kamar kosan, sudah solat, sikat gigi, dan yang paling menggembirakan lagi sekarang aku sedang skypean dengan akak tercintaaa <3 p="">
dah, aku mau fokus skypean dulu. bye bye


21/1/2014
Adelia Rahmah
 

Adel's unspoken stories Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template