Sabtu, 22 Februari 2014

Kemah Kerja 2014

0 komentar
Akhirnya punya kesempatan untuk mengabadikan kemah kerja dalam tulisan. Setelah kemarin-kemarin sibuk dengan laporan kemah kerja dan kebetulan sekarang Jogjakarta sedang terkena dampak meletusnya Gunung Kelud. Hujan Abu setebal kurang lebih 2cm menyelimuti Jogja sejak tengah malam tadi. Pertama kali tau jam 5 kurang, dari Akak yang bilang kalau dia tidak jadi senam pagi karena hujan abu. Lebih kaget lagi ketika melihat langit pukul 7 pagi masih gelap keorenan dan atap-atap rumah semuanya sudah di selimuti abu.

Kebetulan tadi malam aku menginap di kosan Praja, karena sepulang belanja bersama papa dan Praja tadi malam, kosan ku sudah di kunci. Jadilah pagi dengan hujan berabu ku hanya diisi dengan menonton tv dan bermain flappy bird bersama Yosan dan Praja. Sampai akhirnya kami kelaparan dan memutuskan untuk makan di burjo palm kuning dekat kosan.

Oh ya, balik ke cerita Kemah Kerja *fokus fokus*

Kemah Kerja 2014 berlangsung selama 13 hari. Kami angkatan 2011 berangkat pada hari Senin, 27 Januari 2014 dan pulang pada hari Sabtu 8 Februaru 2014. Lokasi Kemah Kerja 2014 adalah Desa Sendangsari, kecamatan Pengasih, Kulon Progo. Kami menginap di Asrama Dharmais, desa pengasih. Suasana asrama cukup kondusif. 5 orang perkamar dengan luas kamar sekitar 4x8 m, menu catering yang enak, jumlah kamar mandi yang banyak, ada sumur tempat mencuci pakaian, ada laundry 100m dari asrama, swalayan juga sekitar 100m dari asrama, tidak seperti yang ku bayangkan sebelumnya, ternyata desa sendangsari lebih maju dari yang ku pikirkan.

Hari pertama adalah pembagian lokasi pengukuran dan kami (kelompok 2) mendapatkan lokasi pengukuran 14. Lokasi yang cukup jauh dari asrama, sekitar 500 m untuk ke titik poligon terdekat. Di hari pertama juga kami melakukan orientasi, survey peta, dan penentuan titik poligon. Karena medan yang sulit pada lokasi kami, maka kami menggunakan 13 buah titik poligon sebagai titik kerangka. Luas daerah sekitar 3,5 hektar dan harus jadi peta topografinya dalam 10 hari. Fiuh, sudah terbayang betapa lelahnya hari-hari kami kedepan.

Hari kedua, ketiga, dan keempat adalah pengukuran kerangka kontrol vertikal dan horizontal. Untuk KKH menggunakan pengukuran dua seri rangkap dan KKV menggunakan metode trigonometris menggunakan total station. Hambatan pada pengukuran biasanya karena cuaca yang kebetulan saat ini sedang musim penghujan dan harus menghentikan pengukuran ketika hujan turun. Hambatan lain adalah ketika anak2 kecil dari warga desa yang tertarik, bukan hanya tertarik melihat namun mereka juga mengganggu dengan menembaki kami menggunakan pistol air mainan.Untungnya aku tidak pernah mereka tembah. fiwh.

Hari keempat kelima, keenam, ketujuh, kedelapan adalah pengukuran detil. Detil di lokasi 14 kebanyak vegetasi rapat. Karena itu kami memperbanyak pengukuran titik spotheight agar nanti detil kontur terlihat bagus. Kami sempat diberi wedang jahe, gorengan, dan pisang dengan warga di dekat lokasi pengukuran. Padahal baru tadi malamnya Pak Untung mengatakan untuk selalu ramah kepada warga, boleh jadi warga berkenan untuk memberi wedang jahe. Eh, di kasih wedang jahe sungguhan.

Kegiatan kami mulai pukul 08.00 dan selesai pada pukul... yah se-selesainya. Kadang jam setengah 5 sudah selesai, kadang jam 6 sudah selesai, atau kadang jam 6.30 kami baru selesai melakukan pengukuran. Kemudian mandi dan makan, disela-sela waktu itu kami menyempatkan untuk mendownload data dan memasukkannya ke surpac. Melihat adakah kejanggalan pada hasil ukuran kami. Setelah itu ada briefing  bersama dosen pembimbing jam 8 malam sampai kurang lebih jam 10. Baru kemudian kami melanjutkan pekerjaan di kamar masing-masing.

Begitu kegiatan kami berlangsung. 12 hari dan makin hari makin pusing. huh

Hari ke sembilan, sepuluh, sebelas, adalah hari penggambaran dan editing peta, menggunakan software surpac. Untungnya penggambaran dan editing peta tidak se-hectic saat pengukuran. Kami melakukan penggambaran dan editing peta di kamar masing-masing.

Hari ke duabelas adalah uji peta. Ukuran pada peta di uji kebenarannya, apakah sama dengan keadaan aslinya atau tidak. Uji peta juga menilai kelengkapan detil peta dan kebenaran gambar kontur. Salah satu anggota kelompok kami, yaitu Iyal ditukar dengan Afzal sebagai penunjuk posisi reflektor didirikan.

Dan tiba lah kami pada malam penghujung kemah kerja 2014. Malam terakhir bersama dosen pembimbing. Berakhir sudah penderitaan membawa alat berat setiap hari sejauh 1 km, sentering, panas-panasan, hujan-hujanan, kotor-kotoran, bau, keringat, berakhiiiir. :')

Aku, Naveda, dan Joshua sempat memberikan kata sambutan mengenai suka-duka selama KK, hal yang paling menyenangkan di kemah kerja, yang paling tidak disukai, yang paling sering dilakukan, yang membuat berbeda dengan ketika di kosan atau di rumah, tentang pengalaman yang di dapat, ilmu, dan semua keluh kesah tentang kemah kerja 2014 yang disambut dengan gelak tawa teman-teman 2011 sekalian :').

Aku tidak akan lupa dengan Pengasih, Sungai Serang, Tahu KFC di depan sawah, anak-anak desa (Saviur, Toha, Shidiq, Rafi, Fairuz, Eka, Tasya, dll), geblek dan tempe benguknya, bakso dekat jembatan, Pak Rohmat, Pak Aris, dan Pak Trias sebagai pembimbing KK kelompok 14, nasi bungkusnya, lauk tempenya, salah kamar mandi, dan... semua tentang sendangsari.

Jogjakarta, 15 Februari 2014


Adelia Rahmah

 

Adel's unspoken stories Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template